Monday, December 21, 2015

BAB 3 Komunikasi Desain Visual

(TUGAS 3)

Nama: Azimata Firusdi
NPM: 51413565
Kelas: 3IA22
Mata Kuliah: Desain Pemodelan Grafik
Dosen: Syefani Rahma Deski
Jurusan: Teknik Informatika

A. Sejarah dan Pengertian Desain Komunikasi Visual

Desain Komunikasi Visual terdiri dari tiga kata, Desain diambil dari kata "Designo" yang berasal dari bahasa Italia yang berarti gambar. Sedangkan dalam bahasa Inggris desain berasal dari bahasa Latin yaitu "Designare" yang artinya merancang atau merencanakan. dalam dunia seni rupa istilah desain dapat dipadukan dengan reka bentuk, reka rupa, rancangan atau sketsa ide.

Kemudian kata komunikasi yang berarti menyampaikan suatu pesan dari penyampai pesan kepada penerima pesan melalui suatu media dengan maksud tertentu. Komunikasi sendiri berasal dari bahasa Inggris communication yang diambil dari bahasa Latin communicatio yang artinya berbagi/membagi. Sementara kata visual sendiri bermakna segala sesuatu yang dapat dilihat dan direspon oleh indera penglihatan kita yaitu mata.

Sehingga Desain Komunikasi Visual atau DKV pada dasarnya merupakan istilah untuk penggambaran proses pengolahan media dalam komunikasi atau mencetuskan ide mengenai pengungkapan atau penyampaian informasi yang bisa terbaca dan terlihat. Desain Komunikasi Visual selalu menggunakan tanda-tanda (signs), gambar (drawing), lambang atau simbol, ilmu dalam penulisan huruf (tipografi), ilustrasi dan warna yang kesemuanya berkaitan dengan indera penglihatan.

Desain Komunikasi Visual telah mengalami berbagai perkembangan dari masa ke masa. Berikut ini sejarah perkembangannya:

a. Victorian
Gaya Victorian ini terkesan natural. Terlihat dari berbagai poster dan iklan pada zaman Victorian yang kebanyakan menggambarkan seseorang dengan pose yang terkesan datar, alami dan biasa terjadi di lingkungan sekitar. Tokoh desainer yang paling berpengaruh pada zaman ini antara lain Salman Baidow, Sir John Millais, dan Grant Hamilton.

b. Arts and Crafts
Arts and Crafts muncul sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap gaya Victorian yang dianggap terlalu tradisional dan ketinggalan zaman. Selain itu, sifatnya natural. Lalu, Arts and Crafts muncul dengan pelopornya William Morris, mengusung gaya ilustrasi yang kaya akan seni decorative yang memiliki nilai craftmenship tinggi serta desainer lainnya diantaranya Henry van de Velde dan Aubrey Breadsley.

c. Art Nouveau
Sama seperti Arts and Crafts, Art Nouveau juga menjadi bentuk ketidakpuasan dari Victorian. Sifatnya yang dekoratif, namun masih lebih sederhana. Gaya ini dianggap sebagai gaya ilustrasi pertama di dunia desain secara internasional. Desainer Nouveau yang paling berpengaruh yaitu Lautree, Raymond Savignac, dan Jules Cheret.

d. Art Deco
Art Deco muncul sekitar tahun 1925. Sebuah karya Art Deco menampilkan kemewahan, glamour, kejayaan akan permesinan, konsumerisme dan kecepatan pada masa itu. Mulai muncul bentukan-bentukan yang lebih modern, dimana terdapat bentuk geometris dan kurva. Cassandre, Paul Collin, dan Charles Loupot adalah beberapa contoh tokoh desainer Art Deco.

e. Kitsch
Kitsch berasal dari bahasa Jerman yang artinya ‘bad taste’. Dalam dunia seni, kitsch biasa digunakan untuk menjelaskan bahwa suatu karya itu memliki nilai sentimental yang berlebihan, vulgar dan memiliki maksud tertentu. Istilah Kitsch juga jarang disebutkan dalam dunia Desain, tetapi terwakili oleh istilah gaya ilustrasi ‘Era 50-an’. Penggunaan warnanya lebih menarik dan bervariasi. Desainer Kitsch yang paling berpengaruh antara lain Grant Wood, James Montgomery, dan Norman Rockwell.

f. Latemodern
Periode Late Modern didominasi oleh inovasi-inovasi dari Amerika. Gaya ilustrasi ini terinspirasi dari European Avant Garde yang modernist. Teknik-teknik fotografi, typesetting dan printing yang jauh lebih modern telah banyak digunakan. Ciri - ciri pada gaya ini yaitu berprinsip simplicity, kreatif, dan terdapat pencampuran berbagai teknik seperti fotografi, typesetting, dan printing. Paul Rand merupakan salah satu tokoh desainer berpengaruh pada style Latemodern.

B. Perbedaan Desain Komunikasi Visual dengan Seni Murni

Seni Murni dapat diartikan sebagai seni yang menekankan pada sebuah karya yang ditunjukkan untuk kepuasan individu, subjektif serta untuk menikmati keindahan dari setiap karya seni yang dibuat dan biasanya memiliki estetika keindahan itu sendiri dibanding untuk kehidupan sehari-hari sebagai contoh lukisan, kaligrafi, dan patung. Seni murni itu sendiri hanya mempunyai fungsi untuk menikmati keindahannya saja berbeda dengan seni terapan yang mempunyai fungsi sebagai alat bantu untuk mengajak.

Sedangkan Desain Komunikasi Visual adalah seni untuk menyampaikan pesan atau Art of Communication kepada masyarakat luas dengan menggunakan bahasa rupa untuk disampaikan melalui sebuah media. Mempunyai tujuan untuk menginformasikan, mempengaruhi hingga merubah perilaku target audience sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Bahasa rupa yang dipakai berbentuk grafis, tanda, simbol, ilustrasi gambar/foto, tipografi/huruf dan sebagainya yang disusun berdasarkan khaidah bahasa visual yang khas.

C. Elemen-Elemen Desain Komunikasi Visual

Seorang desainer untuk dapat berkomunikasi secara visual biasanya menggunkan elemen-elemen untuk membuat atau menunjan desain yang akan dibuat tersebut. Elemen-elemeni ini juga dapat digunakan secara individu atau bisa juga untuk digabungkan namun tidak banyak desainer yang mampu dengan lancar menggabungkan elemen-elemen tersebut. Elemen-elemen yang digunakan pada Desain Komunikasi Visual antara lain adalah

A. Tipografi

Tipografi adalah teknik perpaduan teknik dalam seni untuk menghasilkan suatu tulisan sehingga maksud dari arti tulisan tersebut dapat dipahami oleh para pembaca secara visual dan dapat diolah tidak hanya jenis huruf, ukuran huruf, dekorasi semata yang terbatas namun meliputi tata letak hotizontal dan vertikal tulisan pada sebuah bidang desain. Ilmu tipografi dapat digunakan pada banyak bidang seperti desain grafis, desain web, majalah, desain produk dll. Terdapat aspek aspek pada ilmu tipografi diantaranya adalah aspek ilustrasi, teks, warna dan media.

B. Simbolisme

Pada zaman sekarang ini banyak masyarakaat yang menggunakan simbol untuk mencatat apa yang mereka lihat dan kejadian yang mereka alami sehari-hari. Pada dewasa ini peranan simbol sangatlah penting dan keberadaannya sangat tak terbatas dalam kehidupan kita sehari-hari dan simbolisme sangat efektif digunakan sebagai sarana informasi untuk menjembatani perbedaan bahasa yang digunakan karena sifatnya yang universal dibanding kata-kata atau bahasa. Salah satu contoh dari simbolisme yang kompleks adalah logo.

C. Ilustrasi

Ilustrasi adalah hasil visual dari suatu tulisan dengan teknik lukisan, fotografi, atau teknik seni rupa lainnya yang lebih menekankan hubungan subjek dengan tulisan yang dimaksud. Tujuan ilustrasi adalah untuk menerangkan atau menghiasi suatu cerita, tulisan, puisi, atau informasi tertulis lainnya. Diharapkan dengan bantuan visual, tulisan tersebut lebih mudah dicerna. Pada akhir tahun 1970-an, ilustrasi menjadi tren dalam Desain Komunikasi Visual. Banyak orang yang akhirnya menyadari bahwa ilustrasi dapat juga menjadi elemen yang sangat kreatif dan fleksibel. Orang yang membuat ilustrasi disebut Ilustrator.

D. Animasi

Animasi merupakan hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. Pada awal penemuannya, animasi dibuat dari berlembar-lembar kertas gambar yang kemudian di-"putar" sehingga muncul efek gambar bergerak. Dan pada zaman yang serbah canggih ini animasi dibuat dengan bantuan komputer dan grafik, sehingga pembuatan film animasi menjadi sangat mudah dan cepat. Bahkan akhir-akhir ini lebih banyak bermunculan film animasi 3D daripada film animasi 2D.


Sumber:


No comments:

Post a Comment